Assalamu’alaikum wm
Saudara dan saudari
yang dimuliakan.
Alhamdulillah, marilah
sama-sama kita merenungi bahan didikan hati yang baik ini..InsyaAllah.
Mengapakah iman kita
lemah…..antaranya
ialah….
1.
Melakukan kederhakaan dan amalan berdosa.
Di kalangan
orang-orang yang derhaka ada yang melakukan satu amalan kederhakaan secara
terus-menerus dan ada pula yang melakukan berbagai-bagai amalan kederhakaan.
Jika seseorang itu sering melakukan kederhakaan, maka kederhakaan itu boleh
menjadi kebiasaan yang tidak dapat ditinggalkan. Seterusnya menjadikan hatinya
keras daripada merasai kesan buruk kederhakaan itu.
Akhirnya, pelakunya
berani menderhaka secara terang-terangan, sehingga dia termasuk ke dalam
golongan yang disebutkan di dalam hadith ini (yang bermaksud):
“Setiap
umatku mendapat perlindungan afiat kecuali orang-orang yang terang-terangan.
Dan, sesungguhnya termasuk perbuatan terang-terangan jika seseorang melakukan
suatu perbuatan pada malam hari, kemudian dia berada pada pagi hari, padahal Allah
telah menutupinya, namun dia berkata, ‘Hai fulan, malam tadi aku telah berbuat
begini dan begini’, padahal Rab-nya telah menutupinya, namun kemudian dia
menyelak sendiri apa yang telah ditutupi Allah pada dirinya.” [Riwayat Bukhari]
2.
Merasakan adanya kekerasan dan kekakuan dalam hati.
Kerana adanya perasaan
keras dan kaku, menjadikan seseorang merasakan seakan-akan hatinya telah
berubah laksana batu keras yang hampir mustahil diusik dan dipengaruhi oleh
sesuatu apa pun. Allah Subhanahuwta’ala berfirman:
“Kemudian
setelah itu, hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi.” [Al-Baqarah: 74]
Orang yang hatinya
keras tidak mampu dipengaruhi dengan nasihat tentang kematian. Tidak pula
terpengaruh tatkala dia melihat orang mati atau mayat yang membujur. Bahkan
boleh jadi dia sendiri yang mengangkat mayat itu dan meletakkannya di liang
kubur, tetapi langkah-langkah kakinya di antara sekian banyak kuburan tidak
ubah seperti langkah-langkah kakinya di antara longgokan-longgokan batu.
3.
Tidak tekun dan hilang khusyu’ dalam beribadah.
Antara tanda lemah
iman ialah tidak khusyu’ dan hilang tumpuan semasa solah, membaca Al-Qur’an,
berdoa dan lain-lain. Tidak menyemak dan memikirkan makna-makna doa, sehingga
ia membacanya hanya sekadar rutin yang membosankan.
Boleh jadi, oleh
kerana doa yang dibacanya hanya terbatas kepada doa-doa tertentu sahaja, maka
ia tidak merasa perlu untuk memikirkan makna-maknanya. Padahal Allah
Subhanahuwata’ala tidak menerima doa yang dibaca ala kadar sahaja, sebagaimana
yang disebut dalam sebuah hadith (yang bermaksud):
“Tidak
akan diterima doa dari hati yang lalai dan main-main.” [At-Termizi]
4.
Malas melakukan amal taat dan meremehkan ibadah.
Orang yang lemah iman,
kalau pun melakukan ibadah, maka ia lakukan sekadar aktiviti kosong tanpa roh.
Allah Subhanahuwata’ala telah mensifati orang-orang munafik dalam firman-Nya:
“Dan,
apabila mereka berdiri untuk solah, mereka berdiri dengan malas.” [An-Nisa’: 142]
Termasuk juga dalam
kelompok meremehkan ibadah ialah sikap tidak memperdulikan tanda-tanda kebaikan
dan waktu-waktu yang tepat untuk beribadah. Pada masa yang sama tidak ghairah
untuk mendapatkan pahala daripada Allah Subhanahuwata’ala. Contohnya,
menunda-nunda perlaksanaan haji padahal ia mampu, mundur daripada medan peperangan
dan hanya duduk di rumah dan menangguh-nangguh ikut solah berjamaah.
Orang yang lemah iman
sebegini, perasaannya sama sekali tidak tersentuh jika ia tertidur hingga
meninggalkan solah wajib. Begitu juga jika ia ketinggalan melakukan solah sunat
rawatib atau wirid. Ia juga tidak berhasrat untuk menqadha atau menggantikan
apa yang ketinggalan itu. Bahkan boleh jadi ia sengaja meninggalkan amalan
sunat atau fardhu kifayah.
Gambaran ini
bertentangan dengan orang-orang yang disifati Allah Subhanahuwata’ala di dalam
firman-Nya:
“Sesungguhnya
mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan)
perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan
cemas. Dan, mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” [An-Anbiya’: 90]
Bermacam-macam lagi
tanda-tanda kemalasan seperti malas dalam melaksanakan ibadah-ibadah rawatib,
solah malam, solah dhuha, solah-solah nafilah dan melengah-lengahkan usaha
datang ke masjid. Hatinya sama sekali tidak terketuk untuk melakukan semua itu.
5.
Dada terasa sesak dan terbelenggu.
Orang yang lemah iman
akan merasakan seolah-olah wujud beban yang berat menghimpitnya. Ia cepat
menjadi resah dan gelisah kerana suatu masalah yang remeh dan jauh daripada
merasai lapang dalam hatinya. Rasulullah Sallallahu’alaihiwasallam telah
mensifati iman sebagai berikut:
“Iman
itu ialah kesabaran dan kelapangan hati.” [As-Silsilah As-Sahihah]
6.
Hati tidak tersentuh dengan ayat-ayat Al-Quran.
Hati yang lemah tidak
akan tersentuh dengan janji, ancaman, perintah, pengisahan kiamat dan lain-lain
di dalam Al-Quran. Orang yang lemah imannya akan menjadi bosan dan malas untuk
mendengar kandungan isi Al-Quran. Ia tidak berusaha untuk membuka dirinya agar
berhubung secara langsung dengan Al-Quran. Sekiranya ia membuka mushaf, isi
kandungannya tidak diperhatikan dan tidak diberikan perhatian.
7.
Lalai daripada mengingati Allah Subhanahuwata’ala sewaktu berzikir dan berdo’a.
Berzikir menjadi satu
pekerjaan yang berat baginya. Jika ia mengangkat tangannya untuk berdo’a, maka
secepat itu pula ia menelangkupkan tangannya dan menamatkan doanya. Allah
Subhanahuwata’ala telah mensifati orang-orang munafik dalam firman-Nya:
“Dan,
mereka tidak menyebut Allah kecuali hanya sedikit sekali.” [An-Nisa’: 142]
8.
Tidak merasa tergugah dengan tanggungjawab untuk beramal demi kepentingan
Islam.
Orang yang lemah iman
tidak mahu berusaha untuk menyebarkan Islam dan menolongnya. Keadaan ini sangat
jauh berbeza dengan para sahabat Nabi Sallallahu’alaihiwasallam.
Seorang pemuda, Ibnu
Amr Radhiallahu‘anhu, terus beranjak melakukan dakwah kepada kaumnya sebaik
sahaja beliau memasuki Islam. Namun majoriti orang-orang Islam di zaman ini
hanya suka duduk senang dan tidak memiliki rasa tangunggjawab untuk melakukan
dakwah meski pun sudah sekian lama menjadi muslim.
Rujukan:
Website HALUAN………fikrah untuk disebarkan seluas mungkin….
Muhammad Sholih
Al-Munajjid, Obat Lemahnya Iman.