Tidak di ragui lagi, bahawa ketenangan jiwa menjadi sumber utama untuk memperolehi hidup bahagia samada seorang itu bujang, suami isteri atau berkeluarga. Tetapi bagaimanakah jalan untuk mendapat ketenangan , kalau dia bukan sesuatu yang dapat di hasilkan oleh kecerdasan dan pengetahuan, bukan oleh kesehatan dan kekuatan, bukan oleh harta dan kekayaan, bukan dengan tuah dan kemasyuran dan bukan pula oleh berbagai-bagai kesenangan kebendaan? Dr Yusuf Al-Qardawi menjawab dengan tegas, bahawa ketenangan jiwa itu hanya satu sumbernya, dan tidak ada duanya, iaitu IMAN dengan Allah dan hari akhirat, dengan keimanan yang benar dan mendalam, tidak di campuri ragu-ragu dan kepalsuan.
Jiwa kita yang kering daripada keimanan tidak akan pernah merasa bahagia, tidak akan bersih dan suci, tidak akan merasa kesenangan, tidak akan merasa kegembiraan dan selalu di lilit kesedihan. Sabenarnya Tidak ada apa yang akan dapat membenteng kita daripada dirasuk perasaan sedemikian kecuali dengan keimanan kepada Allah. Tuhan alam semesta. Hidup ini tidak akan dapat merasa nikamat kecuali dengan iman.
Apabila iman tiada maka lenyap lah kehidupan. Tidak ada kehidupan bagi sesiapa yang tidak menhidupkan agama. Sesiapa yang rela hidup tanpa ugama sessungguhnya kebinasaan lah merupakan temannya.
Maka kita tidak ada pilihan lagi, sudah sampai waktunya bagi kita yang mengaku beriman kepada Allah untuk merasa cukup dengan pemberiaanNya.
Sesungguhnya Allah berkuasa di atas segala-galanya. Walau pun pekara keimanan ini bukan mudah dimana keimanan dalam diri ada pasang surutnya, dapat menebal dan dapat juga menipis, dapat dingin dan dapat juga hangat, tetapi ia merupakan punca kebahagiaan, ketenangan dan ketenteraman kita. Keimanan itulah yang mampu menghadirkan rasa ketenangan dan ketenteraman untuk bertamu dan mengisi di ruang jiwa kita. Tanpa keimanan nescaya segala ketenangan dan ketenteraman yang kita harapkan tidak dapat hadir menghiasi kamar jiwa kita. Maka serahlah hati kita untuk dididik dengan keimanan dan carilah suasana yang baik untuk sentiasa menyuburkan keimanan kita. Iman ini lah yang memampukan kita berhubung dengan Allah, mengadu hal dengan Allah , mengharap dengan Allah di dalam semua keadaan terutama bila berhadapan dengan musibah…Dunia moden yang serba canggih ini sentiasa menguji keimanan kita..Sedikit ruang yang kita berikan kepada syaitan , sedikit ruang kita melakukan maksiat…ia akan melemahkan iman kita dan akan menghilangkan ketenangan dan kebahagiaan di dalam kehidupan kita….
Ingatlah akan Firman Allah di dalam surah “ An Nahl : 97
“Barang siapa yang mengerjakan amal soleh baik lelaki atau perempuan dalam keadaan beriman maka sesungguhnya Kami akan berikan kepada nya kehidupan yang baik dan sesungguhnya Kami akan beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka telah kerjakan.”
Kehidupan yang baik adalah merasa tenang dengan apa yang dijanjikan oleh Allah, tetap hati untuk mencintaiNya, bersih fikiran dari daripada keinginan untuk untuk berpaling atau membelot dari ajaran Nya, bersikap tenang di atas segala bencana yang menimpa, reda denga keputusan Allah dan rela dengan apa yang ditentuNya.
Ketenangan jiwa itu adalah hembusan dari langit, diturunkan kedalam hati orang yang beriman dari penduduk bumi, supaya mereka berhati teguh dikala orang banyak mengalami kegoncangan, mereka yakin ketika orang banyak penuh keraguan-raguan, mreeka sabar ketika orang orang banyak telah berkeluh kesah dan mereka berlapang dada ketika orang banyak telah panik.
Jadi marilah kita sama-sama mengambil perhatian ingatan ulamak di atas memperingatkan kita bahawa ketenangan hidup hanya dapat bila kita yakin dan beriman dengan Allah. Marilah kita sama-sama bantu membantu dalam merasai hakikat ini dan laksana kan dalam tindakan kita. Peroses lah diri kita supaya IMAN lah yang mengawal kehidupan kita dikala susah dan senang....
Rujukan : Dr Ibrahim Fiqhy, Dr Yusuf Al Qardawi
No comments:
Post a Comment